10 Gejala Stres Keluarga Penderita Demensia
Memiliki keluarga dengan penderita demensia tentu perlu perhatian khusus, hal tersebut mungkin menimbulkan stres keluarga penderita demensia. Dalam pembahasan terkait pendampingan dan perawatan demensia di rumah, seringkali terlupakan diskusi mengenai dampak pada anggota keluarga yang melayani penderita demensia tersebut. Hal ini tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan karena seringkali kebutuhan perawatan demensia sifatnya menyeluruh dan 24-jam. Selain itu, semua jenis demensia sifatnya adalah kronis dan progresif, artinya gejalanya terus menerus ada dan kondisinya akan terus menurun.
Oleh karena besarnya tuntutan perhatian perawatan demensia, penting bagi pendampingnya untuk menyadari kondisi mereka sendiri untuk memastikan tidak sampai mengalami “burnout”. Sebelum mengalami stres yang berlebihan dan sendirinya tidak lagi dapat memberikan perawatan yang terbaik, anggota keluarga perlu mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kondisinya sendiri.
10 gejala stres yang mungkin dialami oleh keluarga yang memberikan perawatan demensia:
-
Penolakan
Tidak bisa menerima adanya penyakit dan pengaruhnya pada anggota keluarga yang tengah menderita demensia. Misalnya:- Tidak percaya bahwa orang tuanya telah terkena penyakit yang menyebabkan demensia
- Terus berharap bahwa bisa diobati atau akan bisa membaik kembali seperti semula
-
Marah
Merasa frustrasi bahwa penderita demensia tidak dapat melakukan hal-hal yang seharusnya dapat mereka lakukan. Misalnya:- Berpendapat bahwa seharusnya orang tuanya tahu cara melakukan hal-hal seperti berpakaian, tapi hanya keras kepala
- Merasa orang tuanya telah menjadi malas atau manja, sehingga semua hal harus dibantu
-
Pengasingan diri
Sering memberikan alasan untuk tidak bergaul atau melakukan kegiatan yang sebelumnya memberikan kebahagiaan. Misalnya:- Merasa tidak punya waktu atau tenaga untuk melakukan kegiatan lain di luar melayani orang tuanya
- Merasa malas untuk bertemu orang lain karena berasumsi mereka tidak bisa memahami situasi keluarganya
-
Kecemasan
Senantiasa cemas tentang masa depan dan menghadapi esok hari. Misalnya:
- Mengkuatirkan apa yang akan terjadi ketika orang tuanya membutuhkan perawatan lebih dari yang bisa dia diberikan
- Gelisah tentang masalah apa lagi yang akan timbul
-
Depresi
Perasaan tertekan yang merusak semangat dan mempengaruhi kemampuan untuk mengatasinya. Misalnya:- Merasa putus asa dan pasrah dalam menghadapi situasinya
- Tidak dapat berpikir dengan jelas dalam membuat keputusan sehari-hari
-
Tingkat kelelahan berlebih
Seringkali seakan tanpa tenaga sehingga merasa mustahil untuk menyelesaikan tugas yang perlu dilakukan sehari-hari. Misalnya:
- Mengabaikan kondisi kebersihan rumah
- Tidak melakukan kegiatan perawatan diri dengan konsisten
-
Susah tidur
Resah di malam hari oleh karena banyaknya kekhawatiran yang tidak pernah berakhir. Misalnya:
- Resah jika ayahnya malam-malam keluar dari kamar atau jatuh saat ke kamar mandi sendiri
- Terbebani pikiran terkait semua urusan dan tanggung jawab yang harus dipenuhi
-
Sensitivitas yang tinggi
Perasaan emosi yang mudah tersinggung menyebabkan kekalutan hati dan memicu respons dan tindakan yang negatif. Misalnya:- Merasa tidak sanggup untuk berinteraksi dengan orang lain karena sulit mengendalikan emosi
- Menghindari orang lain agar tidak perlu bersopan santun
-
Sukar berkonsentrasi
Perhatian mudah teralihkan sehingga sulit untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari. Misalnya:- Karena sibuknya, melupakan janji dengan orang lain
- Tertantang dalam menyelesaikan tugas secara tuntas karena senantiasa terbagi perhatiannya
-
Masalah kesehatan
Kondisi fisik dan mental mulai terganggu secara rutin. Misalnya:Mulai menjadi sakit-sakitan, pusing, atau mudah terkena pilek dan flu
- Tubuh terasa tidak enak selama durasi yang panjang
Jika anggota keluarga yang memberi perawatan demensia mulai mengalami gejala-gejala stres secara berlarut, penting untuk segera mencari solusi. Mungkin tidak dapat dihindari terjadinya stres keluarga penderita demensia
Beberapa tips untuk menghindari stres berlebih:
- Mendapatkan bantuan orang lain untuk bergantian dalam melayani anggota keluarga dengan demensia. Selain karyawan rumah tangga atau keluarga, tersedia juga jasa caregiver profesional dari institusi seperti RUKUN Home Care
- Memanfaatkan Day Activity Program di mana keluarga dengan demensia bisa bersosialisasi dan ikut kegiatan sepanjang hari seperti di RUKUN Senior Care
- Meluangkan waktu untuk olahraga dengan rutin
- Menjalankan kegiatan-kegiatan untuk mengurangi stres, seperti meditasi, latihan pernapasan, dan pijat
- Menjaga pola makan yang sehat dan teratur
- Memastikan istirahat dan tidur yang mencukupi
RUKUN Senior Care
Email: info@rukunseniorliving.com
Phone: 021 8795 1525
Reference:
Alzheimer’s Association, 10 Symptoms of Caregiver Stress
https://oaksatdenville.org/blog/stress-and-senior-health/
2 thoughts on “10 Gejala Stres Keluarga Penderita Demensia”
Comments are closed.