Usia Tidak Membatasi Gaya Hidup Senior Yang “Extrim”

Usia Tidak Membatasi Gaya Hidup Senior Yang "Extrim"

Senior Extrim

Tahun ini Jill Jamieson baru saja menyelesaikan kompetisi marathon (42.2 Km) nya yang ke tujuh, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-57. Yang gilanya, dia melakukannya melalui World Marathon Challenge (worldmarathonchallenge.com) yaitu mengikuti tujuh marathon, dalam tujuh hari berturut-turut di tujuh benua yang berbeda. Yang lebih gilanya lagi, beberapa hari sebelum marathon berseri itu, dia barusan berkegiatan paragliding, mendaki gunung, dan berenang di laut lepas.

Bagi kebanyakan orang usia senior, kelakuan Jill bisa dianggap gila. Namun karena kemampuan atletik di semua kelompok umur terus mendorong batas kemampuan manusia, sekarang lebih banyak orang berusia 50-an hingga 80-an yang memiliki kemampuan fisik yang mungkin sulit dibayangkan oleh generasi sebelumnya. 

“Masyarakat umum agak terkejut jika orang tua melakukan olahraga ekstrim,” kata Tom Kamber, direktur eksekutif Layanan Teknologi Warga Usia Lanjut dari asosiasi pensiunan di AS. Tapi, katanya, “tampaknya ada tren orang usia senior untuk juga mengambil olahraga nontradisional yang dulunya lebih ditujukan pada anak muda.”  

Beberapa contoh partisipasi warga senior AS di dunia olah raga extrim antara lain:

  • Jumlah peserta kompetisi Ironman (226,3 Km) dan Triathlon (113.1 Km) di atas usia 60 tahun meningkat dari 2.500 di 2012 menjadi 13.000 di 2022.
  • Rebecca Rush usia 54 tahun selain gemar melakukan olah raga arung jeram dan panjat tebing, juga telah menyelesaikan rute Iditerod (563.3 Km) tiga tahun berturut-turut.
  • Carolyn Hartfield, 74 tahun memiliki rutinitas fisik termasuk bermain bola basket, arung jeram, flying fox, mengekplorasi gua, dan mendaki gunung.
  • Keo Capestany, usia 86 tahun memulai olah raga angkat besi di usia 60 dan sekarang masih melakukannya empat hari per minggu.

“Asumsi orang terkait keterbatasan orang tua itu menjadi sebuah stigma yang bisa menjadi kenyataan. Jika kita ikut percaya akan keterbatasan itu, maka kemampuan kitapun menjadi terbatas,” ujar Kamber. Melihat kenyataan bahwa orang usia lanjut mampu melakukan olah raga extrim dengan tantangan fisik yang besar akan mematahkan asumsi kita yang salah.

Steven Kotler (usia 55) seorang atlet olah raga extrim merekomendasikan agar atlet yang lebih tua mengambil langkah secara bertahap dalam menuju objektif besarnya, daripada langsung terjun ke tingkat aktivitas yang paling sulit. “Orang usia lanjut seringkali cidera karena mencoba mengambil tantangan yang terlalu besar,” kata Kotler, yang bukunya yang akan datang, “Gnar Country: Growing Old, Staying Rad,” mengisahkan pengalamannya mendorong tubuhnya untuk melakukan keberanian bermain ski. “Mulailah satu langkah di bawah di mana Anda pikir Anda berada.” 

Dengan latihan yang tepat dan aktivitas teratur, adalah mungkin untuk mempertahankan kepadatan tulang hingga usia 80-an dan massa otot hingga usia 70-an, kata Vonda Wright, seorang ahli bedah ortopedi di Lake Nona, Florida, dan penulis buku “Fitness After 40.”

Tetapi orang yang lebih tua memang perlu berlatih secara berbeda, katanya: “Angkat beban yang lebih berat, dengan repetisi yang lebih sedikit. Makanlah protein, karena kita tidak ingin menggerus massa otot kita.” 

Banyak atlet untuk olah raga stamina mengatakan kinerja mereka meningkat seiring bertambahnya usia. Sementara beberapa olahraga, seperti tenis, membutuhkan tenaga kasar untuk bersaing di level tertinggi, aktivitas seperti lari jarak jauh atau renang jarak jauh membutuhkan tingkat kedewasaan yang tidak selalu dimiliki oleh orang muda, kata perenang ultraendurance Diana Nyad, 73 tahun. 

Banyaknya peserta olah raga extrim beusia senior di zaman ini telah membuktikan bahwa usia bukan sendirinya pembatas bagi kemampuan seseorang. Kegigihan dan ketekunan juga berpengaruh bagi siapapun yang ingin memanfaatkan kemampuan tubuhnya.

Tidak ada alasan bagi orang usia senior untuk membatasi keinginannya sendiri untuk beraktivitas secara optimal.

Yuk Sahabat Senior, tunggu apa lagi?

Referensi:

https://www.washingtonpost.com/dc-md-va/2023/02/22/extreme-sports/

RUKUN Physio Wellness
RUKUN Senior Living

Kawasan Darmawan Park
Jl. Babakan Madang No. 99
Sentul Selatan – Bogor 16810
telp. 021 8795 1525
facebook : RUKUNSeniorLiving
Instagram : @rukunseniorlivingindonesia

Usia Tidak Membatasi Gaya Hidup Senior Yang “Extrim”